Mengenal Lebih Jauh Emisi Gas Rumah Kaca

Net Zero Emission : Mengenal Lebih Jauh Emisi Gas Rumah Kaca

Net Zero Emission adalah salah satu program yang sedang digencarkan di Indonesia dengan tujuan mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca yang memiliki dampak buruk bagi lingkungan.

Salah satu program yang disediakan oleh Net Zero Hub KADIN memberikan kepada para pengusaha untuk bisa memahami lebih lanjut tentang bagaimana mereka bisa berkontribusi untuk bisa menciptakan tujuan Net Zero yang tepat.

Dengan sejumlah pendampingan yang akan diberikan oleh KADIN kepada sektor swasta, tentunya pemerintah Indonesia bisa dengan cepat mencapai tujuan daripada Net Zero itu sendiri.

Untuk mengenal lebih jauh soal Net Zero Emission yang termasuk gas rumah kaca ini, silahkan anda simak artikel ini sampai selesai.

Mengenal Lebih Jauh Emisi Gas Rumah Kaca

Lebih Lanjut Mengenai Gas Rumah Kaca

Sebenarnya, setiap gas yang menyerap atau memancarkan radiasi adalah “gas rumah kaca”. Uap air, metana, ozon, dinitrogen oksida, dan karbon dioksida diklasifikasikan sebagai gas rumah kaca. Namun, karbondioksida adalah yang paling umum dari semua gas rumah kaca, yang merupakan salah satu alasan mengapa sering muncul saat membahas masalah perubahan iklim. Karbondioksida menyumbang 81% dari semua gas rumah kaca, menurut studi EPA 2019.

Karbondioksida terjadi secara alami sebagai jejak gas di atmosfer bumi. Konsentrasi karbondioksida atmosfer secara alami berfluktuasi secara musiman, tetapi faktor antropogenik seperti pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan yang luas meningkatkan jumlah karbon dioksida yang ada di atmosfer, yang berdampak buruk pada iklim dan lingkungan.

Sejak Revolusi Industri, konsentrasi karbon dioksida di atmosfer telah meningkat secara mengejutkan sebesar 43%. Secara global, ini adalah perubahan yang signifikan. Aktivitas manusia mengeluarkan 29 miliar ton karbon dioksida setiap tahun, sebagian besar dari pembakaran bahan bakar fosil untuk energi.

Karbondioksida menjadi masalah karena bertindak sebagai “gas rumah kaca”. Karena struktur molekulnya, ia menyerap karbon dioksida dan memancarkan radiasi infra merah, yang menyebabkan pemanasan permukaan bumi dan lapisan bawah atmosfer.

Hal ini mengarah pada siklus umpan balik positif. Ketika tingkat karbondioksida di atmosfer meningkatkan suhu, peningkatan suhu juga meningkatkan tingkat karbondioksida.

Mengapa Emisi Karbondioksida Menjadi Masalah

Selama 150 tahun terakhir, aktivitas manusia telah meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer ke tingkat yang belum pernah terjadi dalam ratusan ribu tahun.

Besarnya dampak ini tidak terukur. Dengan manusia sekarang memiliki dampak global yang begitu besar, sebagian besar ahli geologi, ahli ekologi, dan sejarawan alam akan berpendapat bahwa kita telah memasuki zaman geologis yang sama sekali baru yang dikenal sebagai Antroposen.

Penelitian ilmiah yang sedang berlangsung telah mengungkapkan bahwa adalah kepentingan terbesar umat manusia sebagai spesies untuk menjauh dari ketergantungan kita pada pembakaran bahan bakar fosil.

Mengapa Peningkatan Gas Rumah Kaca Menjadi Masalah Besar?

Gas rumah kaca menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan yang serius. Mereka menyebabkan perubahan iklim dengan memerangkap panas, sehingga memengaruhi spesies di iklim yang sudah kering.

Perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca juga berkontribusi terhadap cuaca ekstrem, kebakaran hutan, kekeringan, dan gangguan pasokan makanan.

Jika planet kita terus mengeluarkan gas rumah kaca dengan kecepatan saat ini, pola cuaca normal dapat berubah dan beberapa spesies hewan dapat menghilang. Gas rumah kaca juga berkontribusi terhadap polusi udara dan kabut asap, yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan dan paru-paru.

Apa Penyumbang Gas Rumah Kaca Terbesar?

Pelaku terbesar di negara AS  (dan sebagian besar belahan dunia lainnya) adalah pembakaran bahan bakar fosil. Setiap kali anda menggunakan bensin di mobil, menggunakan gas alam di dapur, atau menyalakan lampu, kemungkinan besar anda menggunakan bahan bakar fosil.

Jika anda melihat-lihat, benda-benda ini mungkin dibuat dengan alat dan proses yang menggunakan bahan bakar fosil. Setiap kali anda membakar bahan bakar fosil, anda melepaskan lebih banyak gas berbahaya yang menyebabkan pemanasan global.

Pendampingan Terbaik untuk Sektor Swasta dalam Net Zero Emission

Seperti yang telah dijelaskan diatas, perusahaan bisa berkontribusi untuk bergabung dalam gerakan global Net Zero ini. Jika mereka belum terlalu memahami mengenai gerakan ini, tentunya KADIN sebagai penghubung gerakan tersebut kepada perusahaan Indonesia akan bisa membantu. Untuk itu, simak situs resmi dari KADIN untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *